Latar Belakan Padang Literary Binnale 2012

Latar Belakang
Sumatra Barat menjadi salah satu daerah penting dalam peta kesusastraan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pengarang dan intelektual yang lahir dari daerah ini. Tidak hanya masalah jumlah sastrawan, namun juga kualitas karya yang dihasilkan juga memiliki nilai yang luar biasa. Hal ini menjadi bukti bagaimana kondisi kesusastraan di Sumatra Barat, dengan latar belakang sosial budayanya, cukup bernilai.
Salah satu faktor pendukung dari baiknya iklim dunia kesusastraan di Sumatra Barat adalah adanya dialektika pemikiran yang mempengaruhi karya-karya yang dihasilkan oleh sastrawan, baik itu penyair, cerpenis, novelis. Hal ini juga didukung karena adanya diskusi dan pertukaran pengalaman dan distribusi wacana yang dihasilkan dari berbagai peristiwa budaya.
Karena itu, mengadakan agenda apresiasi terhadap karya-karya sastra sastrawan dari Sumatera Barat merupakan sebuah kesempatan yang sangat baik untuk menjaga dan mendukung distribusi wacana dan kondisi kepenulisan di Sumatra Barat yang dimaksudkan.
Pembacaan puisi merupakan salah satu bagian dari apresiasi terhadap sastrawan (khususnya penyair). Untuk itu, agenda Padang Literary Biennale (Bienal Sastra Padang) dirancang untuk agenda pembacaan puisi karya 25 orang penyair, yang secara proses telah memperlihatkan keseriusan mereka dalam dunia kesusastraan. Hal itu terbukti, salah satunya dengan publikasi karya-karya mereka yang menghiasi halaman-halaman sastra Koran lokal dan nasional. 
kegiatan ini merupakan inisiatif beberapa orang yang peduli terhadap perkembangan dunia kesusastraan di Sumatra Barat. Dengan cara mengapresiasi karya-karya penyair, terutama berdomisili di Padang.
Pemilihan penyair yang berdomisili di Padang tersebut pun tidak terlepas dari segala keterbatasan panitia. Pertama dikarenakan agenda Padang Literary Biennale adalah agenda dengan membawa nama biennale pertama yang diadakan di Sumatera Barat. Kedua, ini diadakan secara swadaya, tidak ada institusi atau sponsor khusus yang membantu dalam pendanaan, dan dalam pendanaan hanya akan didatangi personal ‘dari pintu ke pintu’ yang ingin membantu keberlanjutan acara. Ketiga, agenda ini diadakan di halaman rumah Kandangpadati, dengan segala perlengkapan yang dibantu oleh warga setempat. Keempat, segala pendukung acara ini, baik dari penyair, serta komunitas teater dan seni lainnya yang mendukung hanya bersifat rasa kebersamaan (tidak diberikan honorarium).
Tidak tertutup kemungkinan agenda ini akan berlanjut di kemudian hari di tempat yang berbeda di Padang dengan kondisi teknis yang lebih baik. Untuk itulah, dalam beberapakali pertemuan panitia dan penasehat diberilah agenda dengan nama Padang Literary Biennale dengan harapanakan ada biennale di kemudian hari dengan agenda dan distribusi wacana yang akan lebih luas lagi.
Pemilihan tempat dan waktu agenda Padang Literary Biennale 2012 adalah Halaman Rumah Kreatif Kandangpadati. Tempat ini dipilih dikarenakan salahsatu ruang publik, dan bisa mendekatkan rangkaian acara kesusastraan tersebut dengan masyarakat setempat. Rumah Kreatif Kandangpadati dengan kesejarahan yang setidaknya kediaman tersebut dihuni oleh beberapa sastrawan ‘muda’ di Padang, dan kerap menjadi tempat persinggahan beberapa sastrawan, juga ruangnya seringkali dijadikan tempat latihan teater beberapa komunitas. Tanggal dipilih, 28 April 2012, mulai dari pukul 16.00 – 22.00 WIB, dikarenakan momen tersebut merupakan Hari Chairil dan dekat dengan agenda kesusastraan.
Title : Latar Belakan Padang Literary Binnale 2012
Description : Latar Belakang Sumatra Barat menjadi salah satu daerah penting dalam peta kesusastraan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ...

0 Response to " Latar Belakan Padang Literary Binnale 2012 "

Posting Komentar

Padang Literary Biennale 2014
Padang Literary Biennale 2012

Instagram